Ketua Wali Kota se-Indonesia Diingatkan Try Sutrisno Soal Ancaman Ini

Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjalin kerjasama untuk membumikan Pancasila di kota-kota di Tanah Air.

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Ketua APEKSI Bima Arya dan Wakil Kepala BPIP Prof. Haryono serta disaksikan oleh Wakil Presiden ke-6 RI yang juga Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Try Sutrisno di komplek Candi Prambanan, Yogyakarta, Selasa (12/10/2021) malam.

Bima Arya sangat mengapresiasi BPIP yang begitu cepat bergerak menindaklanjuti kerjasama ini dengan APEKSI. Menurutnya, harus ada terobosan dan kolaborasi agar anak-anak muda di Indonesia bisa menghayati dan mengamalkan Pancasila dengan cara-cara kekinian.

“Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Artinya kita sama-sama di sini, di tempat yang monumental ini Insya Allah barokah dan ada maknanya ke depan. Rasanya tugas kita sama. Membumikan Pancasila supaya anak-anak muda tidak anggap jadul, supaya generasi muda itu menganggap Pancasila dekat,” ungkap Ketua Wali Kota se-Indonesia ini.

Ia menambahkan, APEKSI sangat strategis untuk bermitra karena merepresentasikan sekitar 70 juta penduduk Indonesia.

“Rasanya cukup strategis apabila kita bermitra. Masuk ke anak muda dengan cara-cara kekinian, menembus birokrasi, dianggarkan, direncanakan, direalisasikan. Kita desain bersama. Kita punya gagasan, kita punya ide, kita tandatangani MoU. Nanti masing-masing daerah merumuskan. Ada yang direncanakan di APBD, ada yang bersama-sama dengan kegiatan APEKSI dan BPIP,” jelasnya.

Bima Arya ingin dalam kepengurusannya di APEKSI bisa menghasilkan karya luar biasa yang bisa dinikmati generasi muda, utamanya terkait dengan membumikan Pancasila.

“Masa sih kita tidak bisa bikin film yang keren, yang membuat anak-anak muda itu terpesona. Bagaimana menyimak perdebatan Bung Karno dan para founding father tentang Pancasila. Bagaimana nilai heroik Pancasila itu bisa dilihat bukan saja dari tokoh-tokoh politik tapi mungkin seniman, aktivis, petani dan lain-lain,” terang Bima