Dari Sampah Menjadi Sumber Daya: Transformasi Pengelolaan Sampah Perkotaan Untuk Membentuk Lingkungan Berkelanjutan

 

Sampah menjadi salah satu permasalahan yang kerap kali menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pesatnya urbanisasi di perkotaan mengakibatkan besarnya produksi sampah masyarakat. Pengelolaan sampah di perkotaan memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan, kesehatan masyarakat, serta keberlanjutan ekosistem. Pemanfaatan sampah menjadi sumber energi terbarukan sebagai salah satu langkah revolusioner dalam pengelolaan sampah perkotaan dengan menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).

 

Refuse Derived Fuel (RDF) merupakan bahan bakar padat yang dihasilkan dari sampah domestik dan komersial melalui proses pemisahan antara bahan organik, plastik, kertas, dan logam dari sampah yang tidak dapat terurai. Proses pembakaran RDF menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga danĀ  industri. RDF membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, emisi gas rumah kaca, dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembakaran sampah terbuka.

 

Beberapa kota di Indonesia yang memiliki inovasi pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Sawahlunto, Bukittinggi, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bogor, Bekasi, Depok, Bandung, Denpasar, Mataram, dan Singkawang. RDF dari sampah perkotaan memiliki potensi keuntungan bagi pemerintah kota yaitu pendapatan dari penjualan RDF kepada industri sebagai bahan bakar alternatif, pengurangan volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), diversifikasi sumber energi yang tidak bergantung pada bahan bakar fosil, mengurangi dampak lingkungan dari pembuangan sampah, dan pengembangan teknologi untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Inovasi RDF mengubah paradigma negatif lingkungan, ekonomi, masyarakat terhadap pengelolaan sampah dan menjadikan pengelolaan sampah lebih berkelanjutan, efisien, ramah lingkungan dengan memanfaatkan sampah sebagai sumber energi alternatif yang membantu mengurangi jejak karbon sebagai kontributor terhadap perubahan iklim global.

 

Artikel oleh: Siffa Anastasya #APEKSInternship