Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) mengaku siap dan berkomitmen gotong royong dalam pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat terutama generasi muda.
Ketua APEKSI Bima Arya Sugiarto bahkan menyarankan kepada setiap daerah mengalokasikan anggaran dalam APB-nya untuk sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila.
“Rasanya tugas kita sama, membumikan Nilai-nilai Pancasila supaya anak-anaka muda tidak menganggapnya jadul supaya generasi muda itu menggapanya dekat dan modern”, ucapnya saat kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPIP dan APEKSI di Yogyakarta, (12/10).
Walikota Bogor itu menegaskan APEKSI sangat strategis dalam penyusunan program dan kegiatan di daerah, sehingga diharapkan Pancasila tidak hanya dikenal oleh elit politik saja melainkan menembus kepada semua kalangan masyarakat.
Memang ini harus masuk ke anak-anak muda dengan cara-cara kekinian, menembus birokrasi, dianggarkan, direncanakan dan direalisasikan, mumpung jabatan kami ini kurang lebih masih 3 tahun.
“Dalam tiga tahun ini masa sih kita tidak bisa membuat program atau kegiatan di masing-masing kota, banyak lah ide-ide seperti membuat film dan konten-konten yang menarik”, paparnya.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Kepala BPIP Prof. Hariyono, M.Pd masih ada mengapresiasi dan bersyukur karena APEKSI berkomitmen untuk membumikan Pancasila di setiap daerahnya masing-masing.
“Dalam hal ini kami dari BPIP patut bersyukur, karena APEKSI telah sanggup menandatangani nota kesepahaman”, ujarnya.
Dirinya berharap dengan nota kesepahaman ini BPIP dan APEKSI dapat sinergi dan kolaborasi dalam menjalankan pembumian Pancasila di 98 kota yang ada di Indonesia dengan maksimal.
“Yang pertama Pancasila sebagai dasar negara tentunya telah mengatur tata kelola pemerintahan sehingga konsekuensi ini membawa kebijakan bahwa nilai-nilai Pancasila harus dibawa lebih dulu oleh penyelenggara negara” paparnya.
Menurutnya pemerintah kota memiliki tanggung jawab moral untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila sehingga pola pembangunan di setiap daerahnya harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Kemudian yang selanjutnya, dalam membumikan Pancasila tentunya setiap kota memiliki kultural, geografis dan karakteristik, keagamaan dan tradisi yang berbeda, maka dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila ini perlu disesuaikan dengan lokal, kultural setiap kota masing-masing”, jenisnya.
Dirinya juga menegaskan proses kerja sama ini nilai-nilai Pancasila tidak harus dilakukan secara formal dan menggunakan Pancasila secara verbal.
“Sebenarnya praktek nilai-nilai ini di dalam masyarakat sudah ada, akan tetapi yang diperlukan adalah mempertajam nilai-nilai itu”, tegasnya.
Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Jendral (Purn) TNI Try Sutrisno mengapresiasi kepada APEKSI yang sanggup bekerja sama dan bertanggungjawab dalam pembumian nilai-nilai Pancasila.
“APEKSI merupakan organisasi besar yang memiliki potensi besar dalam pembumian Pancasila kepada masyarakat khususnya generasi muda”, ujarnya secara daring.
Menurutnya kerjasama ini merupakan kekuatan sosial yang harus dan terus menerus dibangun untuk membentengi ideologi negara (Pancasila).
Meskipun demikian ia menekankan kepada pemangku kebijakan tidak lengah dan tidak hanyut dengan budaya-budaya dan penganut yang mengancam negara.
“Maka dari itu belajarlah terus sejarah, dari situlah kita tahu asal usul indonesia, pejuang pejuang kemerdekaan yang melahirkan kebhinekaan yang mampu mempersatukan rakyat Indonesia dan membawa cita-cita bangsa”, tekannya.
Wakil Presiden ke-6 itu juga berpesan untuk meningkatkan kewaspadaan nasional dari ancaman-ancaman yang ingin menghancurkan Indonesia baik dari dalam negeri maupun luar negeri. (ER)
Sumber: BPIP