Data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk Muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa per 31 Desember 2021. Jumlah itu setara dengan 86,9% dari populasi tanah air yang mencapai 273,32 juta orang. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia mempunyai potensi pasar halal yang besar dan laporan State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021, indeks makanan halal Indonesia berada di peringkat keempat dengan skor 71,5 poin. “Di sektor halal pharmaceutical and cosmetics, kita naik 19 peringkat sehingga saat ini menjadi peringkat ke-6 dunia. Sementara itu, di sektor modest fashion muslim, sekarang Indonesia menempati di peringkat ke-3 dunia.
Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal pada Pasal 4 menyatakan bahwa produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal. Penyelenggaraan jaminan produk halal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan, kemanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan produk. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi para pelaku usaha dalam memproduksi dan menjual produk halal.
Sesuai dengan PP Nomor 39 Tahun 2021 terkait penahapan kewajiban bersertifikat halal salah satunya bagi produk makanan, minuman, hasil sembelihan, dan jasa penyembelihan yang dimulai dari tanggal 17 Oktober 2019 s.d tanggal 17 Oktober 2024, maka diperlukan adanya sosialisasi dan diskusi tentang tujuan, manfaat, dan mekanisme sertifikasi halal sehubungan dengan sasaran, strategi, kebijakan dan program pembangunan industri halal oleh Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten.
Berdasarkan hal tersebut, SUCOFINDO menyelenggarakan Webinar Friday‘s Halal Talks Ramadhan 1443H dengan Tema: Pembangunan Industri Halal di Kota Dan Kabupaten pada 22 April 2022 pukul 08.15 – 11.30 WIB secara virual.
Zoom dengan link https://bit.ly/Zoom_HILALHALALSCI_22APR
Virtual background pada link https://bit.ly/MateriWebinarHilalHalaldiSCI
AGENDA & UPDATE