Simposium dan Pameran P3NK – Pengelolaan, Perolehan, dan Peningkatan Nilai Kawasan

 

Pada tanggal 5-6 Desember 2024, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Pemerintah Kota Bandung berkolaborasi melaksanakan simposium dan pameran pengelolaan, perolehan, dan peningkatan nilai kawasan (P3NK) melalui pengembangan infrastruktur perkotaan dan proyek strategis nasional. Beberapa Pusat Strategis Nasional (PSN) yang berlokasi di Kota Bandung yaitu Bandung Inter Urban Toll Road (BIUTR), Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya, dan TOD Gedebage menjadi studi kasus pembahasan pada simposium ini. Simposium dan pameran P3NK bertujuan untuk melakukan telaah dan sinkronisasi penciptaan siklus nilai manfaat dari adanya penyediaan infrastruktur yang terdiri dari siklus penciptaan nilai, penangkapan nilai, dan pengembangan kawasan.

 

Simposium dan Pameran P3NK mengundang pemerintah kota, pemerintah pusat, dan swasta untuk secara bersama-sama membahas hubungan kerjasama dan kolaborasi dalam pencapaian P3NK. Pemerintah daerah sebagai pelaksana P3NK diharapkan dapat berperan penting dalam implementasi P3NK sehingga dukungan daerah sangat dibutuhkan untuk kesuksesan implementasi mekanisme ini. Pemerintah daerah diharapkan mampu melakukan inisiatif penciptaan nilai kawasan melalui penerapan kebijakan pemerintah daerah dan penyediaan infrastruktur

 

Selain itu, pendanaan adalah salah satu komponen penting dalam mencapai target yang telah ditentukan. Keterbatasan APBD menjadi tantangan tersendiri oleh pemerintah daerah untuk menjalankan rencana dan target yang akan disusun. Oleh sebab itu, simposium dan pameran P3NK turut mengundang World Bank dan PT Sarana Multi Infrastruktur untuk menjelaskan pembiayaan alternatif yang dapat digunakan dalam mendukung pengelolaan, perolehan, dan peningkatan nilai kawasan (P3NK). Pinjaman daerah yang ditawarkan PT Sarana Multi Infrastruktur menjadi alternatif pembiayaan dalam tantangan keterbatasan anggaran. Namun pemerintah daerah perlu menelaah terlebih dahulu mengenai potensi, kesanggupan, dan manajemen risiko daerah masing-masing.