10 Kota Ajukan Pendanaan Iklim Berkelanjutan dalam Panel Ahli dan Lokakarya CRIC di Kochi, India

Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam, mendampingi kota-kota pilot project CRIC untuk menyampaikan Rencana Aksi Iklim pada Panel Ahli dan Lokakarya CRIC di Kochi, India (4/2/2025)

 

KOCHI, INDIA. Pada tahun 2020, UCLG ASPAC meluncurkan inisiatif Climate Resilience Inclusive Cities (CRIC) untuk menghadapi tantangan ketahanan iklim yang mendesak.

 

CRIC adalah proyek lima tahun yang memperkuat kerja sama kota-kota dan pusat riset di Eropa, Asia Selatan, dan Asia Tenggara dalam menghadapi perubahan iklim. Pilot proyek ini telah diimplementasikan di 10 kota di Indonesia yaitu Bandar Lampung, Banjarmasin, Cirebon, Gorontalo, Kupang, Mataram, Pangkalpinang, Pekanbaru, Samarinda, dan Ternate. Bersama APEKSI, perwakilan pemerintah kota-kota ini hadir dalam Panel Ahli dan Lokakarya CRIC keempat untuk berbagi Rencana Aksi Iklim atau Climate Action Plan (CAP) mereka. Tema panel ini yaitu “Pendanaan Iklim Berkelanjutan.”

 

Melalui panel ini, UCLG ASPAC – CRIC bersama All India Institute of Local Self-Government (AIILSG) mengembangkan “Node for Sustainable Financing” untuk membantu kota percontohan CRIC mendapatkan pendanaan berkelanjutan melalui kerja sama tiga pihak. APEKSI hadir mengawal 10 kota anggota APEKSI untuk bersinergi dengan kota-kota di berbagai negara bagian di India yang berkarakter sama (pairing). APEKSI juga mendorong realisasi dukungan pendanaan (match making for financing gap) dari CAP yang diajukan 10 kota anggota APEKSI tersebut.

 

Panel Ahli dan Lokakarya CRIC keempat ini berlangsung di Kochi, India, pada 4-6 Februari 2025. APEKSI bersama 10 kota telah menyampaikan Rencana Aksi Iklim. Kita berharap inisiatif-inisiatif baik ini dapat ditingkatkan serta mendapatkan dukungan pembiayaan agar kota-kota kita makin siap menghadapi tantangan perubahan iklim. [GS]