KOCHI, INDIA. Pada tahun 2020, UCLG ASPAC meluncurkan inisiatif Climate Resilience Inclusive Cities (CRIC) untuk menghadapi tantangan ketahanan iklim yang mendesak.
CRIC adalah proyek lima tahun yang memperkuat kerja sama kota-kota dan pusat riset di Eropa, Asia Selatan, dan Asia Tenggara dalam menghadapi perubahan iklim. Pilot proyek ini telah diimplementasikan di 10 kota di Indonesia yaitu Bandar Lampung, Banjarmasin, Cirebon, Gorontalo, Kupang, Mataram, Pangkalpinang, Pekanbaru, Samarinda, dan Ternate. Bersama APEKSI, perwakilan pemerintah kota-kota ini hadir dalam Panel Ahli dan Lokakarya CRIC keempat untuk berbagi Rencana Aksi Iklim atau Climate Action Plan (CAP) mereka. Tema panel ini yaitu “Pendanaan Iklim Berkelanjutan.”
Saat ini, UCLG ASPAC – CRIC bersama All India Institute of Local Self-Government (AIILSG) mengembangkan “Node for Sustainable Financing” untuk membantu kota percontohan CRIC mendapatkan pendanaan berkelanjutan melalui kerja sama tiga pihak. Inisiatif ini mendukung aksi iklim dan ketahanan kota yang lebih efektif, serta memfasilitasi kemitraan bisnis dan kerja sama antar kota (business match-making and city pairing).
Panel Ahli dan Lokakarya CRIC keempat ini berlangsung di Kochi, India, pada 4-5 Februari 2025. APEKSI bersama 10 kota telah menyampaikan Rencana Aksi Iklim. Kita berharap inisiatif-inisiatif baik ini dapat ditingkatkan serta mendapatkan dukungan pembiayaan agar kota-kota kita makin siap menghadapi tantangan perubahan iklim. [GS]