
APEKSI bersama WWF-Indonesia, ICLEI Indonesia, CDP, dan GCoM meluncurkan One Planet City Challenge (OPCC) 2025–2026 pada 23-25 Juli 2025 di Serpong, dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari 48 kota/kabupaten, serta dibuka oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya dan menekankan pentingnya mengintegrasikan target penurunan emisi gas rumah kaca ke dalam dokumen perencanaan daerah, seperti RPJMD, untuk mewujudkan komitmen iklim global di tingkat lokal.. Peluncuran ini menandai dimulainya program pendampingan dua tahun untuk meningkatkan kapasitas kota/kabupaten dalam aksi iklim, dengan fokus pada pengungkapan data dan profil iklim melalui platform CDP–ICLEI Track.
OPCC 2025–2026 tidak hanya mendampingi kota dalam inventarisasi GRK dan penyusunan target, tetapi juga memfokuskan dukungan pada penguatan kesiapan daerah dalam mengakses pembiayaan non-APBN. Program ini menyediakan platform bagi pemerintah daerah untuk menampilkan proyek-proyek unggulan yang berkontribusi pada penurunan emisi, guna menarik minat investor dan donor. Aditya Bayunanda dari WWF-Indonesia menjelaskan bahwa kota memiliki peran strategis dalam menurunkan 70% emisi global, dan OPCC diharapkan membantu kota menyusun mitigasi berbasis IGRK yang selaras dengan target 1,5 derajat, serta membuka akses pendanaan.
Di hari ketiga, peserta OPCC mengikuti lokakarya pembiayaan iklim yang membahas berbagai skema pendanaan alternatif di luar APBD/APBN, seperti hibah dan pinjaman. Sebagian peserta juga melakukan kunjungan lapangan ke TPS3R Joe, fasilitas pengelolaan sampah plastik di bawah program Plastic Smart Cities, sebagai contoh praktik baik yang diharapkan dapat direplikasi oleh kota/kabupaten lain untuk mengurangi emisi sektor limbah. OPCC, yang telah melibatkan lebih dari 900 kota di 70 negara sejak 2011 dan berjalan di Indonesia sejak 2015, mendorong transformasi iklim daerah secara sistematis, partisipatif, dan berbasis bukti, sekaligus memperluas jejaring global dan transparansi.
